Sabtu, 16 Juni 2012

RPP Final

RPP Paragraf Deduktif dan Induktif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan: SMA
Mata Pelajaran     : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester    : XI/I

 A. STANDAR KOMPETENSI
      Menulis: menggungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola deduktif
                   dan induktif.

 B. KOMPETENSI DASAR
      Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif

 C. INDIKATOR
      Kognitif
      Proses
            Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
            Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
            Menemukan paragraf induktif dan deduktif
     Produk
            Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
            Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
            Menentukan paragraf induktif dan deduktif
     Psikomotor
     Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
     Afektif
           Karakter
           Tanggungjawab
           Kritis
           Disiplin
    Keterampilan sosial
           Berbahasa santun dan komunikatif
           Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
           Membantu teman yang mengalami kesulitan


D. TUJUAN PEMBELAJARAN
     Kognitif
     Proses
           Setelah membaca dan memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca
           nyaring, siswa secara berkelompok diharapkan dapat:
           Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
           Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
           Menemukan paragraf induktif dan deduktif
     Produk
           Setelah menemukan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara berkelompok diharapkan
           dapat:
           Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
           Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
           Menentukan paragraf induktif dan deduktif
    Psikomotor
    Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara mandiri
    diharapkan dapat menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif 
    Afektif
    Karakter
          Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku yang
          meliputi sikap tanggung jawab, kritis, disiplin, dan keterampilan sosial.
          Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan kecakapan sosial yang
          meliputi:
          Berbahasa santun dan komunikatif
          Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
          Membantu teman yang mengalami kesulitan


E. MATERI PEMBELAJARAN
     Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
     Kalimat utama dan kalimat penjelas
     Perbedaan deduktif dan induktif


F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
    Pendekatan              : Pembelajaran Kontekstual
    Model Pembelajaran: Kooperatif Tipe STAD
    Metode                    : tanya jawab, pemodelan, penugasan, dan unjuk kerja


G. BAHAN DAN MEDIA
     1. Wacana tulis (artikel)
     2. LKS
     3. Kertas HVS
     4. ALAT
     5. Spidol
     6. Format evaluasi


H. SKENARIO PEMBELAJARAN

No.Kegiatan Penilaian pengamat

Pertemuan 1 (80 menit)1234
A1Kegiatan Awal (15):
Tahap 1 (5 menit):
Dengan mula-mula menanyakan kesiapan belajar siswa, lalu menanyakan pengetahuan dan pengalaman siswa tentang paragraf.
Tahap 2 (10 menit):
Pengarahan dengan mula-mula bertanya jawab tentang jenis-jenis paragraf  berdasarkan letak kalimat utamanya, kemudian diakhiri dengan penegasan guru tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran pada pertemuan itu.      




B1Kegiatan Inti (55 menit):
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan pemahaman kepada siswa mengenai paragraf deduktif dan induktif, serta perbedaan antara kalimat utama dan kalimat penjelas          




C1
Kegiatan Akhir (10 menit)
    Siswa bersama guru merumuskan kesimpulan umum atas semua butir pembelajaran yang telah dilaksanakan;
    Siswa  diminta menyampaikan kesan dan saran (jika ada) terhadap proses pembelajaran yang baru selesai mereka ikuti;
    Guru menugaskan siswa untuk mencari artikel di media masa yang akan mereka identifikasi paragraf deduktif dan induktif  








I. SUMBER PEMBELAJARAN
   1. Wacana tulis
   2. Materi Essensial MGMP Sekolah
   3. Lembar Pegangan Guru
   4. LKS 1 ; LKS 2
   5. LP 1 ; LP 2
   6. Silabus


J. EVALUASI DAN PENILAIAN
    1. Evaluasi
        Evaluasi Proses: dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta  (siswa) dalam
                                 menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
        Evaluasi Hasil   : dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan tes, dan
                                 pengamatan unjuk keterampilan (performance)
    2. Penilaian
        Jenis Tagihan Penilaian   : LKS 1 dan LP 1, LKS 2 dan LP 2, , LP 4, LP 5
        Tugas Individu               : menggunakan LKS 3 ; LP 3
        Bentuk Instrumen Penilaian:
            Uraian bebas
            Jawaban singkat



Satuan Pendidikan       : SMA
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester           : XI/I
Standar Kompetensi    : Membaca
Kompetensi Dasar       : Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui membaca intensif


LEMBAR PEGANGAN GURU (LPG)

1. Pengertian Paragraf
         Paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping“) adalah Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
Syarat sebuah paragraf di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
Kalimat utama
        Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
Kalimat Penjelas
        Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
        Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini terbagi atas 4 yakni :
Paragraf Deduktif
        Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.

Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.

Paragraf Induktif
        Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.

Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
       Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.

Paragraf Tersebar
      Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi.



DAFTAR PUSTAKA
Irawan, yudi (dkk). 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Perbukuan




LEMBAR PENILAIAN


LP 1: KOGNITIF PROSES
PEDOMAN PENSKORAN LKS 1

No.Komponen Deskriptor Skor Bobot Skor x Bobot
1.Menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam  paragrafa.Dapat menemukan kalimat utama  dan kalimat penjelas pada semua paragraf
b.Hanya dapat menemukan kalimat utama  dan  kalimat penjelas pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menemukan  kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf.
2


1


0
5
2.Menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktifa.Dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraf
b.Hanya dapat menemukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menemukan  paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraph  


2


1

5
Jumlah





Catatan :  0 = Sangat kurang,  1  = kurang,   2 = baik 
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum)    X 100


LP 2: KOGNITIF PRODUK
PEDOMAN PENSKORAN LKS 2
No.Komponen Deskriptor Skor Bobot Skor x Bobot
1.Menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam  paragraf a.Dapat menentukan kalimat utama  dan kalimat penjelas pada semua paragrafb.Hanya dapat menentukan kalimat utama  dan  kalimat penjelas pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menentukan  kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf.
2


1


0
5
2.Menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif a.Dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragrafb.Hanya dapat menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menentukan  paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraf


2


1

5
Jumlah





Catatan :  0 = Sangat kurang,  1  = kurang,   2 = baik 
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum)    X 100



LP 3 : PSIKOMOTOR
PEDOMAN PENSKORAN LKS 3

No.Komponen Deskriptor Skor Bobot Skor x Bobot
1.
Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
a.Dapat menjelaskan dengan sangat jelas dengan bahasa yang efektif dan santun.b.Dapat menjelaskan, namun dengan terbata-bata.
c.Tidak dapat menjelaskan apa-apa.
3

2

0
5
Jumlah

  




Catatan :  0 = Sangat kurang,  2  = kurang,   3 = baik 
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
nilai=(skor perolehan siswa)/(skor maksimum)    X 100

             
LP 4: AFEKTIF
PRERILAKU BERKARAKTER
Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik            B = memuaskan
C = Cukup baik            D = kurang baik

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

No.Rincian tugas kinerja 
Memerlukan perbaikan (D)
Menunjukkan kemajuan (C)Memuaskan (B)Sangat baik (A)
1.Tanggung jawab



2.Kritis



3.Disiplin






LP 5: AFEKTIF
PERILAKU KETERAMPILAN SOSIAL
Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik            B = memuaskan
C = Cukup baik            D = kurang baik

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

No.Rincian tugas kinerjaMemerlukan perbaikan (D)Menunjukkan kemajuan (C)Memuaskan (B)Sangat baik (A)
1.Berbahasa santun dan komunikatif  TinjuTinjuTinjuTinju
2.Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok 



3.Membantu  teman yang kesulitan






Hari/Tanggal :

Guru/Pengamat


(…………………..)




MEDIA PEMBELAJARAN

Bacalah Kutipan Artikel Berikut!

Efek Rumah Kaca

         Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika mengenai permukaan bumi, energi berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagi radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya panas akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata  tahunan bumi terus meningkat.
       Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsenterasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala mahkluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15˚C (59˚F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33˚C (59˚F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18˚C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi). Akibatnya jumlah gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
       Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan.misalnya naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan
       Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perbedaan politik dan publik di dunia mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut. Sebagian besar Negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

                                                                                                                          Kendari,  Desember 2011



Guru Pamong                                                                                           Mahasiswa KKP                                                                      

HARLINA, S.Pd                                                                                     A R I S
NIP  19760529 200701 2 012                                                                A1D1 07 105




Mengetahui,
Kepala SMA Kartika VII-2 Kendari


Drs. H. NP. DAHLAN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar